JARINGAN KERJA DAN PERT
A. Definisi Pendekatan
Sistem
Pendekatan
sistem adalah cara untuk melakukan pemecahan masalah dengan melihat masalah
yang ada secara menyeluruh dan melakukan analisis secara sistem. Pendekatan sistem ini bersifat integratif ( berlandaskan
cara berpikir logis dan sistematis dalam memecahkan suatu masalah ).
Setiap
perencanaan kerja menggunakan cara berpikir sistem (pendekatan sistem) yang
melihat pekerjaan sebagai salah satu bagian dari sistem organisasi secara keseluruhan.
Masalah yang sering muncul dalam proses perencanaan seperti tidak konsistennya
sistem perencanaan dengan kebutuhan di lapangan, karena para pengambil
keputusan dalam membuat perencanaan sering mengabaikan pendekatan sistem dalam
proses perencanaan.
a.
Usaha-usaha Dalam Pendekatan Sistem
1.
Usaha Persiapan
Usaha
mempersiapkan seorang pimpinan dalam pelaksanaan suatu kegiatan / organisasi
untuk memecahkan masalah yang akan terjadi.
2.
Usaha Definisi
Usaha
mengidentifikasi masalah yang ada atau masalah yang akan datang. Hal ini
dilakukan untuk mencari solusi dari masalah tersebut.
3.
Usaha Solusi
Usaha
pimpinan dalam mengidentifikasi berbagai macam cara dalam memecahkan
permasalahan yang sama. Dalam hal ini, pimpinan harus memastikan
solusi/alternative yang tepat untuk mencapai
kinerja yang telah direncanakan.
b. Manfaat Pendekatan Sistem
Manfaat
dari pendekatan sistem seperti perencanaan lebih terkonsep sehingga arah dan
tujuan dari pekerjaan dapat direncanakan dengan jelas,meminimalisir terjadinya
suatu masalah dalam sistem serta mencari solusi/alternative dari permasalahan
yang ada, dan mengharuskan para pekerjanya untuk berfikir secara sistematis.
B. Jaringan Kerja
Jaringan
kerja adalah suatu sistem kontrol proyek dengan menguraikan pekerjaan menjadi
komponen-komponen yang disebut sebagai kegiatan (activity).. Dalam jaringan
kerja, terdapat analisis jaringan kerja yang merupakan suatu teknik manajemen
yang bermanfaat dalam mendesain, merencanakan, dan menganalisis suatu sistem
yang sedang dijalankan.
Jaringan
kerja mempunyai kegunaan sebagai berikut:
·
Menyusun
urutan kegiatan proyek.
·
Membuat
perkiraan jadwal proyek.
·
Meminimalisasi
kemungkinan ketidaktetapan penggunaan sumber daya.
Ada beberapa keuntungan dari jaringan kerja yaitu sebagai
berikut:
- Merencanakan suatu proyek secara lebih detail, karena keharusan menggambarkan logika ketergantungan dari setiap kegiatan dalam jaringan kerja.
- Pengaturan waktu, usaha dan perhatian tertentu secara intensif.
- Perencanaan jaringan kerja sangat membantu dalam komunikasi.
- Pelaksanaan proyek secara lebih ekonomis dan dapat mendayagunakan berbagai sumber yang dibutuhkan.
Langkah-langkah Dalam
Menyusun Jaringan Kerja
1.
Inventarisasi
kegiatan-kegiatan dalam suatu proyek.
2.
Perhatikan saling ketergantungan atau logika ketergantungan antara kegiatan
yang satu dengan yang lainnya.
3. Penunjukkan unsur waktu dapat ditentukan baik
berdasarkan pengalaman teori serta perhitungan tertentu.
C.
Tujuan dan Aturan Menggambar Jaringan Kerja
Tujuan dari
jaringan kerja adalah untuk mengkoordinir semua unsur ( elemen ) proyek atau
kegiatan kedalam suatu rencana utama dengan menciptakan model kerja untuk
melengkapi proyek. Selain itu jaringan kerja juga dapat mempelajari
alternative-alternative yang terdapat didalam dan diluar proyek guna untuk memperlancar
kegiatan seperti penggunaan sumber-sumber secara efektif dan efisien. dan yang
terakhir adalah mendapatkan atau mengembangkan skedul atau jadwal yang optimal.
Beberapa
aturan yang dapat dijadikan pegangan dalam menggambar jaringan kerja:
1. Buatlah anak panah dengan garis penuh dari
kiri ke kanan dan garis putus-putus untuk dummy
( anak panah yang hanya menjelaskan
hubungan ketergantungan antara dua kegiatan, tidak memerlukan sumber daya dan waktu
).
2. Dalam menggambar anak panah, usahakan pada
bagian yang mendatar sebagai tempat keterangan kegiatan dan kurun waktu.
3. Keterangan kegiatan ditulis di atas anak
panah, sedangkan kurun waktu dibawahnya
4. Hindarkan sejauh mungkin garis yang saling menyilang
5. Panjang anak panah tidak ada kaitannya
dengan lamanya kurun waktu
6. Peristiwa / kegiatan dilukiskan sebagai
lingkaran, dengan nomor yang bersangkutan jika mungkin berada di dalamnya
7. Nomor peristiwa sebelah kanan lebih besar
dari sebelah kiri.
D.
PERT
PERT ( Programme Evaluation and
Review Technique ) sering disebut sebaagai teknik pengevaluasian dan peninjauan
kembali. PERT juga merupakan suatu alat dalam manajemen proyek yang digunakan untuk
melakukan penjadwalan, mengatur dan mengkoordinasikan bagian-bagian pekerjaan di
dalam suatu proyek. PERT ini digunakan saat ketidakpastian ( uncertainty ) yang
tinggi pada aspek kurun waktu kegiatan dalam pelaksanaan sebuah
kegiatan/proyek.
Metode
PERT adalah salah satu metode pengelolaan atau alat bagi seorang pimpinan untuk dapat
menghasilkan suatu perencanaan yang baik dan lengkap, serta berfungsi dalam
melakukan pengawasan kerja. Dengan PERT, kita dapat mengetahui pemecahan masalah serta
kemungkinan mengambil kebijakan secara lebih cepat dan tepat untuk pencapaian
tujuan dari kegiatan proyek.
Adapun
kegunaan PERT adalah sebagai berikut:
a) Adanya hubungan ketergantungan yang logis
dari masing-masing kegiatan jaringan kerja.
b) Dapat mengetahui hambatan-hambatan yang terjadi, sehingga dapat
mencari beberapa alternative tindakan pencegahan.
c) Dapat
menggambarkan dengan jelas kegiatan-kegiatan yang mempunyai waktu
pelaksanaan kritis dan kegiatan-kegiatan yang tidak kritis, sehingga kita dapat
menyiapkan langkah-langkah apa yang harus ditempuh.
d) Memberikan bantuan yang sangat penting dalam
komunikasi.
e) Untuk memilih pelaksanaan kegiatan lebih
ekonomis dari segi pembiayaansumber daya yang dipakai dan sebagainya.
E.
Sejarah PERT
PERT dikembangkan dalam tahun 1950-an
oleh Angkatan Laut Amerika Serikat dengan
bantuan perusahaan konsultan manajemen Booz,
Allen & Hamilton. Pada tahun 1957, angkatan laut AS mempunyai proyek khusus yaitu “ Polaris “ .Polaris
adalah sistem persenjataan yang sangat rumit yang melibatkan ratusan kontraktor
dan ribuan sub kontraktor dan harus melakukan koordinasi yang baik.
Keterangan
:
1. Lingkaran kecil = suatu peristiwa atau kejadian. Lingkaran ini juga dapat diganti dengan empat persegi.
2. Lingkaran kecil bernomor = menunjukkan bahwa setiap peristiwa.
1. Lingkaran kecil = suatu peristiwa atau kejadian. Lingkaran ini juga dapat diganti dengan empat persegi.
2. Lingkaran kecil bernomor = menunjukkan bahwa setiap peristiwa.
3. Anak
panah = menyatakan suatu aktivitas atau kegiatan.
4. Dua lingkaran dihubungkan oleh anak panah = suatu aktivitas menghubungkan peristiwa atau kejadian.
4. Dua lingkaran dihubungkan oleh anak panah = suatu aktivitas menghubungkan peristiwa atau kejadian.
E. Ketentuan
Dalam Penyusunan Jaringan Kerja
1. Suatu peristiwa tidak dapat terjadi sebelum kegiatan
yang mendahuluinya selesai.
Peristiwa 2
tidak dapat terjadi sebelum kegiatan A selesai.
3. Suatu peristiwa tidak boleh terjadi dua kali atau
berulang ( kejadian yang kembali ke peristiwa sebelumnya ).
4.
Setiap kegiatan tertuju pada satu peristiwa.
Kegiatan A tertuju pada peristiwa 2, kegaiatan B tertuju pada peristiwa 3, kegiatan C tertuju pada peristiwa 4 dan kegiatan D tertuju pada peristiwa 5 dan kegiatan E dan F tertuju pada peristiwa 6.
Kegiatan A tertuju pada peristiwa 2, kegaiatan B tertuju pada peristiwa 3, kegiatan C tertuju pada peristiwa 4 dan kegiatan D tertuju pada peristiwa 5 dan kegiatan E dan F tertuju pada peristiwa 6.
5. Perhitungan selalu dimulai dari kiri ke kanan
6.
Semua kegiatan dalam jaringan kerja harus selesai pada tujuan akhir
7. Panah hanya
menujukkan logika ( suatu aktivitas mendahului aktivitas yang lain yang mengikutinya) dan panjang panah tidak mempunyai arti
apa-apa.
8. Menggambarkan
kegiatan majemuk dalam jaringan kerja perlu kita pecahkan menjadi bagian-bagian
yang lebih kecil. Hal ini perlu dilakukan agar kegiatan –kegiatan tersebut
dapat dilakukan secara bertingkat sejalan dengan kebutuhan lainnya.
9. Hindari peritiwa
yang melingkar. Biasanya hal ini terjadi jika urutan logis dari suatu kegiatan
terganggu dengan adanya peristiwa yang menjadi peristiwa pendahulu.
10.
Jaringan tergantung, merupakan suatu peristiwa tergantung atau bebas tanpa
hubungan.
F.
Langkah-langkah Dalam Menggambarkan PERT
1. Pikirkan dan tuliskan semua peristiwa yang
ada dan akan terjadi. Setelah itu, satukan peristiwa yang secara logis dapat
digabungkan. Jika ada peristiwa yang besar, maka harus di jabarkan lagi.
2. Tempatkan peristiwa-peristiwa tersebut
dalam suatu urutan yang logis dan beri nomor secara berurutan menurut waktu
terjadinya.
3. Buatlah daftar peristiwa tersebut secara
serial, mulai dengan peristiwa akhir dan berahkir pada peristiwa awal (1) yang
merupakan permulaan sebuah proyek.
4. Tunjukkan peristiwa yang mendahului setiap
peristiwa dan letakkan dalam suatu daftar.
G. Model-Model PERT
G. Model-Model PERT
(
sumber gambar : google.com )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar